APLIKASI KEUANGAN SEKOLAH IZZAWEB INDONESIA – Pembelajaran jarak jauh seperti sekarang ini telah mendorong guru lebih kreatif ketika menyajikan materi pembelajaran. Kreativitas ini terkadang muncul karena masalah yang ditemui ketika memberikan materi pembelajaran. Salah satunya adalah masalah siswa yang kurang menunjukkan minat pada mata pelajaran yang sedang diajarkan. Metode pembelajaran berdiferensiasi dapat jadi solusi alternatif ketika guru terhambat masalah tersebut.
Secara definisinya pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar murid. Guru memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi guru perlu memikirkan tindakan yang masuk akal yang nantinya akan diambil, karena pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran dengan memberikan perlakuan atau tindakan yang berbeda untuk setiap murid, maupun pembelajaran yang membedakan antara murid yang pintar dengan yang kurang pintar.
Ciri-ciri atau kerekteristik pembelajaran berdiferensiasi antara lain seperti lingkungan belajar yang akan mengundang murid untuk belajar, kurikulum memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas, terdapat penilaian berkelanjutan, guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar murid, dan manajemen kelas secara efektif.
Pemetaan kebutuhan belajar merupakan kunci pokok untuk dapat menentukan langkah selanjutnya. Jika hasil pemetaan tidak akurat maka rencana pembelajaran dan tindakan yang dibuat dan dilakukan akan menjadi kurang tepat. Untuk memetakan kebutuhan belajar murid memerlukan data yang akurat baik dari murid, orang tua/wali, maupun dari lingkungannya. Apalagi dimasa pandemi seperti ini, dimana murid melaksanakan daring sehingga interaksi secara langsung antara guru dengan murid sangat jarang. Akibatnya data yang dikumpulkan untuk memetakan kebutuhan belajar murid sulit ditentukan secara valid atau tidaknya. Dukungan dari orang tua dan murid untuk memberikan data yang lengkap dan benar sesuai kenyataan yang ada. Tidak ditambahi dan juga tidak dikurangi. Orang tua dan murid harus jujur ketika guru melakukan pemetaan kebutuhan belajar, baik elalui wawancara, angket, survey, dll. Strategi pembelajaran berdiferensiasi yang dapat diterapkan oleh guru antara lain diferensiasi berdasarkan :
- Diferensiasi Konten : Berkaiatan dengan apa yang diajarkan pada murid dengan mempertimbangkan pemetaan kebutuhan belajar murid baik dalam aspek kesiapan belajar, aspek minat murid dan aspek profil belajar murid atau kombinasi dari ketiganya.
- Diferensiasi Proses : Berkaitan dengan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dilaksanakan oleh Guru. Dalam proses ini guru perlu memahami apakah murid akan belajar secara berkelompok atau mandiri.
- Diferensiasi Produk: Berkaitan dengan Produk yang akan di hasilkan oelh siswa. Produk yang dimaksud di sini merupakan hasil pekerjaan atau unjuk kerja yang harus ditunjukan pada guru. Produk adalah sesuatu yang ada wujudnya bisa berbentuk karangan, tulisan, hasil tes, pertunjukan, presentasi, pidato, rekaman, diagram, dan sebagainya. Yang paling penting produk ini harus mencerminkan pemahaman murid yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Penerapan pembelajaran berdiferensiasi akan memberikan dampak bagi sekolah, kelas, dan terutama kepada murid. Setiap murid memiliki karakteristik yang berbeda-beda, tidak semua murid dapat diberi perlakuan yang sama. Jika seorang guru tidak memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan murid maka hal tersebut dapat menghambat murid untuk dapat maju dan berkembang belajarnya. Dampak dari kelas yang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi antara lain seperti setiap orang merasa disambut dengan baik, murid dengan berbagai karakteristik merasa dihargai, merasa aman, ada harapan bagi pertumbuhan, guru mengajar untuk mencapai kesuksesan, ada keadilan dalam bentuk nyata, guru dan murid berkolaborasi, kebutuhan belajar murid terfasilitasi dan terlayani dengan baik. Dari beberapa dampak tersebut diharapkan akan tercapai hasil belajar yang optimal.
Fun Fact : Pada penerapannya, SMAS Nurul Iman NW Tammimi telah melakukan sistem pembelajaran diferensiasi dimana menghasilkan kompetensi sosial emosional dengan baik meliputi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan serta lembar observasi kompetensi sosial emosional. Dalam kompetensi sosial emosional, siswa mampu melakukan teknik STOP dan memahami kesadaran diri serta sosial.