SOFTWARE KEUANGAN SEKOLAH SISKUL – Anak cengeng memang dapat membuat orangtua merasa kesal. Apalagi jika rengekannya berlangsung sepanjang hari tanpa sebab. Jika ia masih bayi, sebagai orang tua tentu bisa memaklumi karena menangis mungkin menjadi caranya dalam berkomunikasi. Akan tetapi bagaimana jika sudah tidak lagi seusianya ia tetap menangis?
Bagi orangtua yang bertanya-tanya mengapa anak sering menangis, ketahuilah bahwa anak cengeng merupakan hal yang wajar terjadi. Apalagi ketika buah hati masih berusia di bawah 2 tahun. Pada usia tersebut umumnya masih belum bisa atau sulit menjelaskan apa yang membuat mereka menangis. Akibatnya, menangis menjadi salah satu cara anak berkomunikasi. Kemudian, pada usia balita, penyebab anak sering menangis bisa terjadi karena berbagai alasan. Mungkin ia merasa lapar, capek, mencari perhatian, menginginkan sesuatu, merasa tidak nyaman, stres, atau bahkan sakit sehingga menimbulkan rewel yang berkepanjangan. Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk mengamati apakah si kecil mengalami demam, terluka, atau merasa nyeri pada bagian tubuhnya.
Apabila anak sudah cukup besar, misalnya usia sekolah, penyebab anak cengeng bisa jadi karena ia mencari perhatian. Akan tetapi, perilaku anak mudah menangis tentu membuat orang lain di sekitarnya menjadi terganggu. Tak jarang, ia akan mudah dicap sebagai anak cengeng. Jika sudah begitu, sebagai orang tua perlu mengetahui apa yang menjadi alasan anak cengeng. Salah satunya, bisa jadi ia memang memiliki perasaan yang sensitif atau pola asuh terhadap anak memang berbeda dan kurang tepat.
Selain itu, anak cengeng pada usia sekolah bisa saja mengalami masalah pada perkembangan emosional. Jika sebagai orang tua sering memanjakan anak, ia bisa tumbuh menjadi anak cengeng. Hal ini pun akan berdampak pada kegiatan sosialisasi anak di lingkungan pergaulannya. Jadi, sebaiknya orangtua tidak menyepelekan masalah-masalah ini. Pasalnya, dikhawatirkan anak nantinya akan memiliki hambatan untuk berkembang dan bergaul di dunia luar ataupun di masa depannya. Untuk mengatasi anak cengeng, berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orangtua :
1. Tetap Tenang dan Jangan Terbawa Emosi
Tak sedikit orangtua yang terbawa emosi, kesal, dan ingin marah, saat melihat anaknya menangis terus-menerus. Hal ini bukanlah cara mengatasi anak cengeng yang tepat karena reaksi tersebut bisa jadi disalahartikan oleh anak. Ia bisa saja mengira bahwa ini adalah sebuah ancaman dan tanda bahwa orangtuanya tidak menyayangi dirinya.
Sebaiknya, sebagai orang tua perlu menenangkan diri secepat mungkin dan berpikir untuk menenangkan anak yang rewel. Tatap matanya dan tanyakan dengan lembut, apa yang membuatnya menangis dan apa yang ia inginkan. Mungkin cara mengatasi anak rewel dan cengeng ini membutuhkan waktu lama untuk membuat anak mau menjawab dan tidak menangis lagi. Jadi, coba lakukan perlahan hingga anak berhenti menangis.
2. Berikan Sentuhan Hangat
Ketika anak cengeng, sebaiknya Anda tidak mengatakan, “Jangan menangis!” atau “Begitu saja kok nangis? Cengeng banget”. Bukannya membuat anak berhenti menangis, kalimat tersebut justru dapat membuat si kecil menangis lebih lama. Sebagau orang tua perlu menatap mata anak, memeluknya dengan erat, dan berbicara dengan intonasi yang lembut. Dengan demikian, anak akan merasa dianggap dan komunikasi yang terjalin pun menjadi dua arah.
3. Hindari Memberi Apa yang Anak Inginkan dengan Mudah
Jangan memberi apa yang anak inginkan dengan mudah. Alih-alih membuat tangisannya berhenti, memberikan sesuatu saat anak menangis justru dapat membuat anak menjadikannya sebagai senjata ampuh untuk menarik perhatian orangtua dan mendapatkan apa yang ia mau. Anak pun bisa menggunakan tangisan sewaktu-waktu sebagai salah satu cara untuk memanipulasi Anda. Jadi, coba katakan perlahan kepada anak, seperti “Nak, kalau kamu nangis, Mama/Papa nggak tahu kamu maunya apa,” atau, “Ayo, udahan ya nangisnya, sekarang kamu mau apa?”
Dengan cara mengatasi anak keras kepala dan cengeng ini, dapat menunjukkan empati kepada anak dengan menyatakan bahwa memahami kekesalannya, tetapi apa yang diinginkan anak tidak dapat dilakukan sekarang. Selain itu, si kecil pun akan belajar bahwa cara untuk mendapatkan perhatian orangtua dan apa yang ia inginkan adalah dengan bicara baik-baik dan jelas, alih-alih lewat tangisan.
4. Berikan Perhatian Lebih kepada Anak
Apabila penyebab anak cengeng bukan disebabkan oleh rasa lelah atau sakit, mungkin perlu mempertanyakan kepada diri sendiri. Apakah sebagai orang tua cukup sibuk beraktivitas akhir-akhir ini sehingga anak mudah menangis?
Jika jawabannya iya, maka sebaiknya berikan perhatian dengan menyisihkan waktu lebih banyak dengan anak untuk bermain atau melakukan hal bersama lainnya. Jika berbagai cara di atas sudah dicoba tetapi anak masih sering menangis, tak ada salahnya datang ke dokter untuk memeriksakan kondisi si kecil. Pasalnya, tangisan yang keluar dari mulut anak tidak melulu disebabkan oleh perasaan sedih. Bisa jadi ia sedang merasa sakit sehingga terus-menerus merengek.