APLIKASI KEUANGAN SEKOLAH IZZAWEB INDONESIA – Menjadi orang tua bukanlah hal yang mudah. Hal tersebut dibuktikan dengan perjalanan seorang ibu dalam mengandung, melahirkan, hingga mendidik dan hal tersebut juga tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat dan tanpa usaha yang maksimal. Mendapat anugerah keturunan baik laki-laki atau perempuan tentu merupakan hal yang membahagiakan dan membanggakan.
Setiap orang tua akan melakukan yang terbaik dalam mendidik anak-anaknya. Namun, orang tua juga manusia yang tidak sempurna dan bisa membuat kesalahan, baik dalam keseharian maupun saat mendidik anaknya. Secara umum dalam membesarkan anak perempuan atau laki-laki memiliki pola yang sama, namun untuk anak perempuan diperlukan pendekatan yang lebih unik. Hal tersebut dikarenakan kelak saat dewasa mereka juga akan mendidik anak-anaknya yang akan menjadi generasi muda berkualitas di Tanah Air. Agar buah hati tumbuh menjadi wanita dewasa yang tangguh dan berkepribadian baik dimana dapat membantunya untuk membuat keputusan dengan baik, melakukan hal baik kepada sesama dan berani untuk mengambil setiap tindakan yang ada. Berikut merupakan cara mendidik anak perempuan yang tepat dan wajib untuk diterapkan :
1. Menjadi Panutan yang Baik
Salah satu hal penting dalam mendidik anak perempuan yang harus dilakukan setiap orang tua adalah menjadi panutan yang baik bagi mereka .Jika orang tua ingin anaknya tumbuh menjadi wanita yang kuat dan percaya diri, tunjukkan kedua sifat tersebut di depan mereka. Cobalah untuk menerapkan ketegasan dan kepercayaan diri saat mendidik anak perempuan. Orang tua juga perlu mencontohkan berbagai hal-hal baik di dalam kehidupan sehari-hari dimana dapat dimulai dari hal-hal kecil, misalnya dengan mengerjakan pekerjaan rumah.
Hal tersebut dikarenakan seorang anak adalah peniru yang baik, Pastikan orang tua mampu menjadi teladan yang baik untuk anaknya. Bagaimana cara bersikap, tingkah laku orang tua, cara memperlakukan orang lain, sampai penampilan sehari-hari akan menjadi referensi bagi anak perempuan.
2. Menempatkan Anak Pada Lingkungan yang Baik
Dalam memilih sekolah, lembaga bimbel, atau ekstrakurikuler orang tua sebaiknya sangat selektif. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengupayakan seorang anak perempuan berada di lingkungan yang positif dan berdampak baik bagi pertumbuhannya. Sekolah-sekolah yang direkomendasikan misalnya sekolah berbasis agama atau sekolah umum dengan guru-guru yang bersedia membangun komunikasi terbuka dengan orang tua.
3. Membentuk Anak Perempuan Menjadi Pribadi Mandiri
Secara alami anak perempuan biasanya akan lebih manja dan hal tersebut perlu disikapi dengan baik agar tidak selalu mengandalkan orang lain. Strategi yang dapat dicoba adalah dengan mengajarkan tentang tanggung jawab sejak kecil dengan memberi tugas di rumah sesuai usianya. Selain itu orang tua juga perlu membiasakan mereka mengurus kebutuhannya sendiri, misalnya mandi, berpakaian, makan, dan menyiapkan keperluan sekolah sendiri.
4. Pendidikan Seks Sejak Dini
Beda orang tua, beda pendapatnya mengenai pendidikan seks sejak dini pada anak. Sebagian berpendapat, membicarakan tentang seks pada anak adalah hal yang tabu dan justru bisa memicu rasa penasaran anak, namun sebagian lagi berpendapat, hal ini baik untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Membicarakan seks dengan anak juga tidak mudah dan akan terasa canggung. Namun orang tua dapat memberikan gambaran umum terkait, Perubahan bentuk tubuh dan organ reproduksi di usia pubertas memungkinkan adanya kejutan jika anak tidak pernah diberitahu sebelumnya. Inilah sebabnya orang tua perlu memasukkan unsur pengajaran seks dalam cara mendidik anak perempuan usia 10 tahun sebagai persiapan memasuki pubertas.
Lalu, orang tua juga dapat mengingatkan anak untuk tidak melakukan kegiatan seks sebelum waktunya dan jelaskan alasannya dengan cara yang mudah ia pahami. Misalnya, melakukan seks sebelum menikah, adalah sebuah dosa yang besar. Seks yang tidak pada tempatnya, juga bisa membuat pelakunya berisiko terkena beragam penyakit menular yang berbahaya sampai risiko hamil di luar pernikahan.
5. Menanamkan Unsur Agama dan Moral Sejak Kecil
Bekal norma agama dan moral yang tertanam sejak kecil akan menumbuhkan kesadaran untuk melakukan hal yang benar. Menanamkan kedua unsur tersebut dalam cara mendidik anak perempuan usia 2 tahun atau bahkan kurang, misalnya dengan membiasakan berdoa. Seiring pertambahan usianya orang tua bisa mulai mengajarkan terkait beribadah, membacakan cerita bernafaskan agama, atau memberi nasehat dengan kata-kata yang mudah dicerna. Salah satunya yang berhubungan dengan bersikap baik kepada orang lain.
6. Menunjukkan Kasih Sayang
Tentu saja tidak ada orang tua yang tidak menyayangi buah hatinya, tetapi orang tua perlu mengekspresikannya agar anak mengetahui hal ini. Jadi jangan enggan dan merasa canggung untuk memeluk, mencium, dan membuka dialog secara akrab dengan buah hati. Di usia remaja mereka mungkin merasa malu jika orang tua melakukan hal ini di depan teman-temannya. Untuk itu orang tua dapat melakukannya saat berada di rumah saja.
7. Ajarkan Anak untuk Berani Mengambil Risiko
Menurut JoAnn Deak, Ph.D, penulis buku Girls Will Be Girls, anak perempuan yang menghindari risiko dipercaya akan memiliki rasa percaya diri yang rendah. Maka dari itu, cobalah untuk mengajak anak perempuan untuk keluar dari zona nyamannya. Misalnya, jika anak perempuan takut untuk belajar naik sepeda, berikan ia semangat dan motivasi agar ia mau belajar naik sepeda. Cara mendidik anak remaja perempuan yang beranjak dewasa ini dinilai dapat membantu mengembangkan kompetensi fisik dan kepercayaan dirinya.
8. Jangan Salahkan Anak Ketika ia Mengalami Kegagalan
Kegagalan adalah proses yang akan dialami setiap anak saat ia beranjak dewasa. Namun, sebagai orang tua hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan karena kegagalan dapat membuat anak perempuan menjadi lebih kuat dan berani dalam menghadapi berbagai masalah. Tentu saja setiap orang tua tidak ingin anak perempuannya merasakan sakitnya kegagalan. Namun, kegagalan dapat membuat mereka menjadi pribadi yang lebih kuat dan memiliki karakter.
9. Mencintai Anak dengan Seimbang
Tanpa disadari, terkadang orang tua suka membandingkan anak yang satu dengan yang lain, atau bahkan membandingkan anak dengan anak orang lain. Bahkan, tidak jarang orang tua lebih sering memuji anak yang dianggap paling baik akademisnya atau orang tua paling sering mengabulkan permintaan si bungsu dibandingkan dengan kakaknya. Pada dasarnya setiap anak memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, maka semua anak selayaknya mendapat perlakuan yang sama. Hal ini penting agar anak juga merasa dihargai dan disayang oleh kedua orang tuanya.
Fun Fact, Menurut suatu penelitian, mendidik anak dengan cara memberikan rewards dan pujian, dapat menyebabkan anak melakukan sesuatu hanya untuk membuat orang terkesan dan memicu anak menjadi ‘haus’ pujian. Anak akan kehilangan motivasi diri dan bergantung dengan pendapat orang. Selain itu, anak akan merasa sakit hati ketika hal yang dilakukan ternyata tidak menuai pujian.
Di dalam keluarga, pujian dan rewards dapat menimbulkan rasa cemburu dan perselisihan di antara anak. Bahkan, secara tidak disadari, orang tua sering memuji anaknya karena dirinya sendiri ingin dipuji, yaitu dengan ‘memanfaatkan’ kehebatan anak-anaknya.